"maaf. saya sibuk sekali." kata tuan tuhan
suaraNya mengendap di bibir bantal kepala
aku rebahkan sebatang tubuh ini telah patah
seharian mencari kata-kata, menjadi mata-mata
aku robohkan jembatan maya dari mimpi dan dunia
sebab sekali waktu kita harus mengalah, atau menyerah
kata asisten tuan tuhan, "maaf. tuhan sedang sibuk."
suaranya bergema dalam alir pelan keringat dari penghujung puisi
aku pejamkan mata yang telah suntuk membaca garis nasib
sebatang guling empuk memeluk tubuhku sudah lama patah pula
aku gumamkan bukan mantra tetapi bagai penyair hendak menyahuti alam baka
sebab sekali waktu kita layak mengingat atau tidak sama sekali sempat mengingat
menyebut dan tidak menyebut, menyahut dan tidak menyahut macam-macam tanya
"nama kamu siapa?" tanya tuan tuhan sepulang dari rapat besar
aku rebahkan suaraku dalam melodi azan yang begitu samar
-- akhir dari akhirat
2013