Tahu jawaban paling membosankan yang akan kamu terima setiap bertanya ke penulis dari mana mereka mendapatkan ide tulisan-tulisannya? Ya, benar. "Dari mana saja." Namun, ada alasan kenapa sesuatu menjadi klise, dan salah satunya adalah karena hal tersebut memang benar adanya.
Ide bisa datang dari mana saja. Cerita pendek, novel, dan caption Instagram saya yang galau-galau itu enggak saya ambil dari sebuah ruangan khusus yang di pintunya tertempel kertas putih bertuliskan ADA IDE DI SINI. Percikan-percikan ide buat menulis muncul di beragam tempat yang saya kunjungi dan momen-momen yang saya hadiri setiap hari. Kadang-kadang, ide-ide itu yang mengunjungi saya ketika saya enggak sedang memikirkan apapun untuk menulis.
Jadi, alih-alih menjelaskan datang dari mana ide menulis, saya lebih memilih untuk bercerita tentang momen-momen seperti apa yang biasanya membuat saya mendapatkan ide tulisan.
Berikut adalah lima momen yang paling sering memberi saya ide menulis:
1. Baca buku
Kalau lagi mentok sama tulisan yang sedang dikerjakan, atau benar-benar kehabisan ide, saya sangat menyarankan kamu untuk membaca buku. Buku fiksi maupun nonfiksi, bebas. Saya lebih sering baca novel atau kumpulan cerita karena menyukainya, dan karena saya sendiri lebih banyak menulis fiksi. Buku-buku nonfiksi saya baca dalam rangka riset. Membaca novel memberi saya sudut pandang penceritaan yang beragam dan tema-tema cerita yang sebelumnya tidak terpikirkan. Kalau kamu juga menulis fiksi, membaca novel akan memberimu referensi teknik menulis yang luas.
2. Nonton film
Sering nonton film di bioskop atau di laptop? Suka drama korea? Mestinya kamu enggak akan kekurangan ide. Film-film bagus, sama seperti buku-buku bagus, memberimu insight dan perspektif yang baru. Saya banyak belajar cara membentuk plot novel dan mengatur tempo cerita dari menonton film. Seperti kamu tahu, dibanding novel, film punya durasi yang lebih singkat sehingga film dituntut untuk sangat ketat dalam menjaga plot. Kamu juga bisa belajar cara merangkai dialog yang efektif dari percakapan-percakapan di film.
3. Ngobrol
Novel Cinta dengan Titik saya tulis dari curhatan seorang teman. Gagasan besar dalam cerita-cerita pendek di buku Metafora Padma saya tulis setelah mengobrol panjang dengan sahabat masa kecil tentang kekerasan horisontal antaretnis dan antaragama. Suatu hari, saya mengobrol via telepon dengan seorang teman lain tentang mengapa manusia harus mencintai orang yang salah terlebih dahulu sebelum bertemu orang yang tepat, dan ini memberi saya ide cerita. Gagasan-gagasan menarik muncul dari obrolan-obrolan dengan orang-orang yang juga memiliki pemikiran-pemikiran menarik.
4. Ngelamun
Jangan anggap remeh the power of daydreaming. Orang-orang yang senang melamun dan berkhayal punya daya imajinasi tinggi, dan cerita-cerita menarik lahir dari kemampuan kita berimajinasi, membayangkan sesuatu yang belum ada. Bagi kamu yang senang melamun, ini adalah kabar gembira: kamu punya modal baik untuk menjadi seorang pencerita. Tentu saja lamunanmu jangan berhenti hanya jadi lamunan. Ubah lamunan dan khayalanmu jadi sebuah gagasan tertulis, kemudian rangkai sebuah cerita.
5. Mengingat masa lalu
Sebagai seorang Cancer, sudah sifat alami saya untuk mengenang masa lalu. Itu sebabnya orang-orang Cancer kebanyakan susah move on. Eaak. Ini bukan hal yang buruk-buruk amat, terutama kalau kamu seorang penulis. Seseorang pernah berkata bahwa pada usia 25 tahun kamu sudah mendapatkan semua hal yang bisa kamu tuliskan. Ada benarnya, karena di usia tersebut kamu mengalami cukup banyak hal. Ingat-ingat lagi apa saja yang pernah kamu alami dalam hidupmu, dan cari sesuatu yang menarik dari sana. Takut dianggap curhat? Ah, biarin aja. Pada satu titik, setiap penulis itu sebenarnya lagi curhat kok. Lagipula saya enggak merasa curhat itu hal yang buruk. Yang lebih penting adalah gimana caranya mengemas curhatanmu jadi sesuatu yang menarik untuk dibaca dan orang-orang bisa merasa terkonek dengan apa yang kamu coba sampaikan.
Kamu pikir, buku-buku saya itu bukan curhatan?
-
Itu dia lima hal yang saya lakukan untuk mendapatkan ide menulis. Enggak ada yang unik, kan? Memang. Menulis itu bukan rahasia besar, kok. Gagasan-gagasan menarik juga bisa muncul dari pengalaman-pengalaman yang amat sepele. Bagi saya, yang paling penting adalah memperkuat ikatan dengan "Dunia Ide", dan caranya yaitu sering-sering melakukan kelima hal di atas. Tentu saja ini hanya beberapa dan ada hal-hal lain yang bisa kamu lakukan untuk dapetin ide. Misalnya dengan menulis cerita dari beberapa kata yang dipilih secara acak, atau menulis cerita dari sebuah potret, atau menulis cerita dari sebuah puisi. Macam-macam lah.
Asal niat dan intens terus memikirkan cerita, mengasah kepekaan pada hal-hal yang terjadi dalam hidupmu dan dunia sekitarmu, saya yakin selama kamu bernapas kamu enggak akan kekurangan ide menulis, karena ide cerita datang dari sumber terbesar cerita-cerita, yakni kehidupan itu sendiri. ***