subuh telah padam pada pagi penuh kabut
di Ubud, segenap arwah adalah dingin embun
dan ruh dan tubuh manusia telah luput dari nyala halimun
bersama fajar yang tumbuh lekas tanpa doa tanpa dosa
di Ubud, tawa dewa-dewa redam sebelum pagi menyusup ke penjor
sebab kesunyian alangkah baka seperti redup surga dan neraka
yang tak pernah ada
di Ubud sanggah cucuk telah kosong duhai kekasih jauh
terimalah rindu sebagai abu dalam persembahan cinta
yang kita anggap fatamorgana belaka
mari merekam kicau burung-burung hinggap di pucuk pura
agar kau dan aku belajar lagi keluguan sehelai pagi
seperti gelung rambut panjangmu atau pekat hitam alismu
kulukis di kanvas rusak serupa senja terurai di pudar langit biru
di Ubud, kekasih, rembulan lindap ke atas sawah
dan semesta kembali hening bak perang yang kalah
2013
di Ubud, segenap arwah adalah dingin embun
dan ruh dan tubuh manusia telah luput dari nyala halimun
bersama fajar yang tumbuh lekas tanpa doa tanpa dosa
di Ubud, tawa dewa-dewa redam sebelum pagi menyusup ke penjor
sebab kesunyian alangkah baka seperti redup surga dan neraka
yang tak pernah ada
di Ubud sanggah cucuk telah kosong duhai kekasih jauh
terimalah rindu sebagai abu dalam persembahan cinta
yang kita anggap fatamorgana belaka
mari merekam kicau burung-burung hinggap di pucuk pura
agar kau dan aku belajar lagi keluguan sehelai pagi
seperti gelung rambut panjangmu atau pekat hitam alismu
kulukis di kanvas rusak serupa senja terurai di pudar langit biru
di Ubud, kekasih, rembulan lindap ke atas sawah
dan semesta kembali hening bak perang yang kalah
2013