Quantcast
Channel: Bernard Batubara
Viewing all articles
Browse latest Browse all 402

5 Kafe Favorit di Jogja Buat Nulis

$
0
0


Setiap penulis punya situasi idealnya masing-masing untuk menulis. Ada yang hanya bisa menulis di dalam kamarnya sendiri, ada juga yang butuh menulis di tengah-tengah alam yang sepi, seperti pantai. Saya hampir selalu menulis di luar. Di kafe, lebih tepatnya. Saya tidak bisa menulis di kamar indekos karena ketika berada di kamar pikiran saya tidak terjaga dan bawaannya pengin tidur-tiduran. Saya juga tidak yakin bisa menulis di pantai, karena kalau sedang di pantai tentu saja saya lebih pengin menikmati suasana pantai dan meresapi bunyi debur ombak dan pemandangan hamparan lautan luas di depan mata saya. Dalam situasi semacam itu, saya tidak butuh menulis, saya tidak ingin menulis.

Situasi ideal untuk menulis bagi saya adalah berada di tengah-tengah orang-orang, tetapi tidak di tengah-tengah keriuhan. Saya juga tidak bisa menulis dalam situasi yang hening. Saya butuh suara-suara yang riuh rendah. Saya membutuhkan suara-suara latar yang mengisi ruang dalam kepala saya sehingga membuat saya terjaga dan tidak mengantuk, tetapi juga tidak terlalu berisik sehingga membuat saya tidak bisa berpikir. Kafe adalah tempat yang pas buat saya. Suara-suara orang-orang berbincang-bincang atau mengetik di laptop mereka sendiri, bunyi-bunyian mesin espresso, derit pintu yang membuka dan menutup, musik instrumental yang mengalun dari pelantang di sudut langit-langit ruang kafe, semuanya menjadi kombinasi pas sebagai "suara latar" yang saya butuhkan untuk membangun mood menulis.

Saya bukan pejalan atau food blogger yang mendedikasikan sebagian hidupnya untuk mencari tempat-tempat bagus, tetapi sebagai penulis yang membutuhkan kafe buat bekerja, saya punya beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya pakai menulis. Berikut lima kafe di Jogja yang menurut saya nyaman untuk kebutuhan menulis ataupun sekadar duduk-duduk merenung dan membaca buku:


1. Kolase Coffee




Kafe yang terletak di dekat kampus UPN Veteran ini berukuran kecil dengan dua lantai. Cahaya kekuningan yang mengisi ruangnya dan meja berbahan kayu jadi kombinasi serasi yang nyaman di mata. Di lantai bawah hanya ada dua meja, tapi jangan khawatir, naik tangga ke lantai dua dan kamu akan menemukan lebih banyak kursi. Kafe ini jarang ramai, jadi sangat ideal buat menulis. Koneksi wi-fi kencang dan stabil. Stok colokan pun aman.

Menu rekomendasi: Kopi tubruk Punik Sumbawa + French fries
Detail lokasi: Dekat perempatan lampu merah Ringroad Utara dengan UPN Veteran.
Waktu kunjung ideal: Pukul 13:00 - 18:00 WIB. Lebih mantap kalau sedang hujan.
Nilai plus: Baristanya ramah dan murah senyum.
Pelayanan: Oke punya.
Spot favorit: Lantai bawah, kursi dekat pintu masuk.



2. Coffeetime



Saya nandatanganin Elegi Rinaldo di Coffeetime, lho. Hehe.


Tidak jauh dari Kolase Coffee, Coffeetime terletak menempel dengan minimarket yang berada di pertigaan belakang kampus UPN Veteran. Kafenya juga kecil saja. Terdapat area bebas asap rokok dan juga area khusus merokok. Ruangannya hanya terdiri dari satu lantai, tapi jangan khawatir kehabisan tempat, karena kafe ini juga jarang penuh. Ambience tempatnya cukup nyaman. Karena bersebelahan dengan minimarket, kalau sedang kelaparan atau pengin beli cemilan lain, tinggal lompat ke sebelah (tapi jangan dibawa ke kafe ya, mari hargai barista kafenya). Selain dekat minimarket, Coffeetime juga berada di dekat orang jualan martabak. Koneksi wi-fi kencang dan stabil. Stok colokan aman.

Menu rekomendasi: Kopi tubruk Jawa Barat (lupa nama desanya) + donat mini + croissant
Detail lokasi: Pertigaan belakang UPN Veteran dengan Seturan (dari utara sebelah kiri jalan)
Waktu kunjung ideal: Pukul 10:00 - 16:00 WIB.
Nilai plus: Baristanya ramah dan humoris.
Pelayanan: Oke punya.
Spot favorit: Area bebas asap rokok, kursi dekat jendela.



3. Le Travail



Kafe yang memakai nama Prancis ini berada tepat di bagian selatan atau belakangnya kampus UPN Veteran. Kafe yang jadi salah satu tempat favorit para mahasiswa dan mahasiswi di sekitar kawasan Seturan. Le Travail buka 24 jam non-stop. Mungkin itu yang membuatnya jadi pilihan mahasiswa. Pencahayaan di kafe relatif lebih gelap dibanding dua kafe sebelumnya. Kalau ingin ke kafe ini untuk menulis atau baca buku, saya sarankan datang sejak pagi sekali hingga siang jelang sore. Karena kalau malam hari, Le Travail mulai ramai, dan area bebas asap rokok akan berubah fungsi jadi area merokok. Malam hari lebih nyaman untuk mengobrol santai daripada menulis. Satu hal lagi, agak sulit mencari tempat parkir di sini. Kalau bawa motor harus parkir di pinggir jalan. Kalau bisa jangan bawa mobil karena sulit parkirnya. Wi-fi kencang dan stabil dan colokannya banyak, tenang.

Menu rekomendasi: Kopi tubruk Papua Wamena
Detail lokasi: Pintu belakang UPN Veteran (dari timur sisi kiri jalan)
Waktu kunjung ideal: Pukul 7:00 - 15:00 WIB. Suasana paginya nyaman banget di sini.
Nilai plus: Buka 24 jam (meski dipenuhi kafe, tidak banyak kafe yang buka 24 jam di Jogja)
Pelayanan: Oke punya.
Spot favorit: Kursi dekat pintu masuk yang menempel di dinding (sisi kanan dari pintu masuk)


4. Mooi Kitchen



Berlokasi di kawasan Terban, kafe ini termasuk yang pertama-tama jadi favorit saya. Salah satu alasannya karena ada banyak rak berisi penuh buku-buku di kafe ini. Enggak heran, karena pemilik kafe ini sepasang suami-istri yang sama-sama senang membaca. Itu sebabnya di Mooi Kitchen juga sering menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan buku. Hampir setiap sekali sebulan, komunitas bernama Klub Buku Jogja bikin acara di sini. Ambience tempatnya pun nyaman. Wi-fi kencang dan stabil, jangan khawatir dengan colokan. Tapi kamu enggak begitu butuh colokan di sini karena ada banyak buku bagus yang bisa menemanimu mengisi waktu. Kafe ini dua lantai, dan buku-buku banyak berada di lantai atas. Spot paling oke: kursi dekat jendela.

Menu rekomendasi: Kopi tubruk + tiramisu + spagetti + klappertaart
Detail lokasi: Kawasan ruko Terban (belakang KFC Sudirman)
Waktu kunjung ideal: Pukul 16:00 - 20:00 WIB. Suasana jelang malam hari lebih oke di sini.
Nilai plus: Banyak buku-buku yang bisa dibaca di tempat. Koleksi bukunya bagus-bagus!
Pelayanan: Oke punya. Kadang-kadang pemiliknya juga standby di kafe dan mereka sangat ramah.
Spot favorit: Lantai atas, sofa dekat rak buku, atau kursi dekat jendela.


5. Dixie Easy Dining

Kalau kamu gampang merasa lapar dan butuh ngetik ditemani makanan berat, tempat ini sangat cocok buatmu. Tidak hanya kafe, Dixie juga semacam restoran. Namun, jangan bayangkan restoran yang "restoran banget", karena di tempat ini suasana kafe lebih kentara, terutama area lantai dua. Jangan khawatir kehabisan tempat duduk karena Dixie sangat luas. Ada dua lantai yang bisa kamu pilih sesuai selera. Kalau pengin di area yang agak terbuka, lantai satu cocok. Kalau ingin ngetik-ngetik di ruangan berpendingin yang tertutup, naiklah ke lantai dua. Kalau pengin menikmati suasana balkon dengan angin sepoi-sepoi, di lantai dua juga menyediakan area merokok yang berlokasi di balkon. Ada beragam makanan di sini, mulai kudapan sampai makanan berat seperti nasi atau pasta. Minumannya pun bermacam-macam. Area parkir luas, baik buat motor maupun mobil.

Menu rekomendasi: Mac 'n cheese + es teh leci
Detail lokasi: Jalan Affandi/Gejayan (dari utara sebelah kiri jalan)
Waktu kunjung ideal: Pukul 16:00 - 21:00 WIB. Malam hari lebih nyaman.
Nilai plus: Menu makanannya banyak dan enak-enak.
Pelayanan: Oke punya. Pramusajinya banyak dan responsif. Pesanan pun relatif cepat disajikan.
Spot favorit: Lantai atas, meja dengan empat kursi di dekat jendela/area balkon.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 402